Senin, 07 Desember 2009

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH (Kajian Materi Dan Metode)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Materi dan metode merupakan bagian dari operasional pendidikan yang memegang peranan penting guna tercapainya tujuan pendidikan. Berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan terutama guru, selalu dituntut untuk menguasai dan memahami materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Selain itu, guru hendaknya menguasai berbagai metode pengajaran yang variatif dalam penyampaian materi pelajaran sehingga para peserta didik dengan mudah dapat menerima, mencerna, mengolah dan memahami isi dan substansi dari materi tersebut.

Sampai saat ini, para pemikir pendidikan masih merumuskan materi-materi Pendidikan Agama Islam yang dianggap mampu mentransformasikan nilai-nilai ajaran Islam yang berasal dari sumbernya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.

Hal ini terkait dengan salah satu fungsi pendidikan yaitu menumbuh kembangkan nilai-nilai insaniah dan ilahiah pada subyek didik dan satuan sosial masyarakat (Noeng Muhadjir, 2000: 17). Nilai-nilai insaniah merupakan nilai-nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia. Sedangkan nilai-nilai ilahiah merupakan nilai-nilai yang dititahkan Tuhan melalui para rasul seperti taqwa, iman, adil dan sebagainya.

Nilai adalah kadar, banyak sedikit isi, kualitas (Peter Salim dan Yenny Salim, 1991: 1035). Nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang bermanfaat atau penting untuk kemanusiaan.

Nilai merupakan sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai (Jalaluddin dan Ali Ahmad Zen, 1994: 124). Nilai secara praktis merupakan sesuatu yang dianggap bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pendidikan, nilai memiliki arti membentuk yaitu nilai usaha pendidik yang dapat meningkatkan kemampuan, prestasi dan pembentukan watak (character building) peserta didik.

Agar nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam dan termaktub dalam materi tersebut dapat diinternalisasikan kepada peserta didik, maka dibutuhkan suatu metode pengajaran yang efektif dan efisien. Metode pengajaran Pendidikan Agama Islam yang masih dilakukan cenderung konvensional-tradisional serta monoton. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan karena sejauh apapun materi dapat dikuasai guru tanpa disampaikan dengan metode yang jitu akan berakibat pada hasil belajar yang kurang maksimal.

Dengan adanya permasalahan tentang materi dan metode, masih perlu kiranya pengkajian dan pengembangan keduanya (materi dan metode), agar memperoleh hasil pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan mengkaji dari media komunikasi yang efektif dan kondusif serta dapat diterima dengan mudah oleh khalayak masyarakat, yaitu film. Harus diakui bahwa film menduduki posisi strategis yang secara disadari atau tidak, dapat mempengaruhi jiwa seseorang terutama dikalangan anak-anak dan remaja. Sangat dimungkinkan ekses yang dihasilkan dari tontonan film tidak hanya berhenti di situ saja, namun akan terus terbawa dan bukan hanya menghasilkan fantasi bahkan dapat menjadi sugesti dari film tersebut.

Adapun dalam penelitian ini akan dikaji materi dan metode dari film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) yang disutradarai oleh Chaerul Umam. Dalam film tersebut, materi Pendidikan Agama Islam dikemas secara ringan dan lugas, antara lain materi keimanan, ibadah dan akhlak. Materi ibadah dan akhlak memiliki porsi yang lebih banyak serta disampaikan dengan metode-metode yang tepat sasaran.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam isi cerita film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)?

2. Apa dan bagaimana materi Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)?

3. Apa dan bagaimana metode Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

a. Untuk mengetahui cerita yang mengandung nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB).

b. Untuk mengetahui materi Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB).

c. Untuk mengetahui metode Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB).

2. Kegunaan Penelitian.

a. Dapat memberikan kontribusi pemikiran berupa pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.

b. Dapat dijadikan pertimbangan bagi pendidik dalam memilih strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan pemberdayaan media film yang bertemakan pendidikan agama khususnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar